The Living Culture (yogyakarta), Never Ending Asia

Wednesday, February 23, 2011

Tunggangi tradisi raih modernisasi, kira kira itu yang saya ingat dari kuliah PKN dan saya merasakannya di Kota Jogja. Mengagumi jogja karena mampu mempertahankan budaya Jawa dan nasionalismenya terhadap kota ini. Di jalan-jalan raya terlihat spanduk yang bertuliskan "Republik Kota Ngayogyakarta'', "Aku cinta Jogjakarta" dan "Masyarakat Jogjakarta siap Referendum" rakyat jogja ramai-ramai menjadi relawan referendum ketika kotanya diusik oleh isu dicabutnya daerah istimewa dari kota ini.

Terasa sekali ketika tukang becak berhamburan di jalan menawari kita untuk jalan-jalan "ayo mas mbak monggo, malioboro, sentra gudeg, keraton, pusat keraton lima ribu saja" begitu besar dedikasi mereka terhadap pekerjaannya. Walaupun murah, tapi ''mbecak'' dengan hati ^^
Inilah oleh-oleh yang saya dapat dari sana.

Selamat datang di Sentra Gudeg di daerah Jl Wijilan. Banyak penjual gudeg sampai bingung pilihnya. akhirnya kami memilih Gudeg Bu Widodo. Wenak tenan.

ini ni gudegnya, nyummmii. kata pegawai yang kerja disana "mbak makasih ya sudah makan disini, kalau nanti ke Jogja lagi teman-temannya diajak kesini biar rame". SWalah satu yang saya suka, orang jogja ramah-ramah dan suka ngasih informasi walaupun kadang kita tidak tanya. hehe

Selanjutnya adalah Malioboro, jalan yang sangat terkenal. "ke jogja ya malioboro". di kanan liri ada Toko-toko dan kaki lima yang kebanyakan menjual kerajinan jogja. Batik, kaos, tas, kalung antik dan lain lain. disini saya sempat mampir di toko yang unik yaitu Mirota Batik. Fengan furniture yang unik dan menjajakan barang-barang "jawa sekali".

"urip sejatine gawe urup". pepatah jawa yang berarti hidup itu untuk menerangi. teman saya mengartikan " hidup itu bermanfaat untuk lingkungan sekitar itu yang disebut urup"

Batik Tulis. kekayaan Indonesia yang diakui oleh dunia Internasional. Oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 oktober 2009. Bangga menjadi Jawa.

Museum Kereta. Terdapat kereta-kereta yang dipakai pada zaman Raja Hamengkubuwono I sampai XIII. kereta klassik tapi mewah. buatan belanda dan jerman. Desain artistik yang luar biasa.

Museum Vredeburg. Replika untuk mengenang masa-masa pada sejarah perjuangan para pahlawan di Jogjakarta seperti perpindahan Ibukota jakarta ke Jogjakarta, Agresi militer, Perjanjian Renville, Berdirinya UGM danlain-lain.

ibukota negara pindah ke jogjakarta (tibanya presiden Soekarno di Stasiun Tugu)

objek selanjutnya masih tetap tentang budaya. Taman Budaya disana tempatnya pameran budaya. Waktu itu sedang ada pameran kain tapi ini bukan kain biasa tapi kain yang disulap menjadi seni. How Great..

 
patung kain batik

ubur-ubur dari kapas. terlihat asli kan.

tujuan selanjutnya adalah Prambanan. Candi dengan dongeng yang sering saya dengarkan waktu kecil. Roro Jonggrang dan Seribu candi. sebuah cerita cinta yang unik.


Dinding-dinding candi terdapat relief yang menceritakan sesuatu dan saya ingin sekali lebih mengetahuinya sejarahnya. Seperti gambar bercerita tentang sesuatu di masa itu. sayangnya ada beberapa bagian candi yang rusak akibat gempa dan letusan gunung merapi. walaupun sudah direhabilitasi,  tidak bisa kembali seperti semula. seperti si pembuat candi yang saya masih tidak sampai pikir bagaimana cara membangun berton-ton batu dengan relief yang mendetail dan membentuk candi yang luar biasa. Sebuah keajaiban dunia. saya semakin mengagumi Jawa.
Setelah berjalan-jalan hampir seharian, saya siap untuk Musik. ya.. Java Jazz Festival. Muda- mudi Indonesia yang berbakat membuat saya tersihir. Band asal Bali menggabungkan musik modern dengan tradisional. dengan menggabungkan gamelan jawa, etnik bali dan musik disko, sexofone  menjadi sajian malam yang luar biasa dan masih ada musik jazz dari band-band lain yang mengagumkan. Semoga mereka segera menggeser musik-musik alay yang ada di Top Chart Indonesia saat ini.


Terimakasih Jogja. Saya akan kembali lagi untuk melihat kejutan lainnya. Salut untuk budaya Jawa dan saya ingin lebih mengenalnya. Hai Cintailah Indonesia..


Buat fotografer saya yang setia Ndaroe Arif Wibowo. Terimakasih selalu setia menemani, menjaga, menikmati kesenangan dan melewati kesedihan bersama. Semoga selalu berjalan bersama dan bergandeng-tangan erat.
so Love you..